Sejarah Zaman Logam atau Perunggu - Apa itu zaman logam ? Masa ini bisa disebut sebagai zaman dimana insan di Nusantara telah bisa mengolah dan melebur logam. Darimana mereka mempelajari semua itu? Kepandaian mengolah dan melebur logam didapat dari efek kebudayaan Dongsong (Vietnam).
Kebudayaan Perunggu pada zaman logam di Nusantara berasal dari Asia Tenggara yang masuk pada tahun 500 sebelum masehi. Walaupun pada masa ini alat-alat yang terbuat dari logam sudah banyak dibentuk dan digunakan, akan tetapi alat-alat dari kebudayaan sebelumnya yang terbuat dari watu dan gerabah masih tetap ada dan dipergunakan.
Pedang Perunggu |
Hasil Kebudayaan Zaman Logam
Hasil-hasil kebudayaan zaman logam atau bisa disebut zaman perunggu sangat bervariasi dan banyak jumlahnya. Mulai dari kapak, arca-arca, ember perunggu, benda dari besi dan gerabah. Berikut ini beberapa hasil kebudayaan zaman logam yang harus kita ketahui, mencakup :
1. Kapak Corong (Kapak Sepatu)
Hasil kebudayaan zaman logam yang cukup populer yakni kapak corong. Kapak ini merupakan kapak yang bab atasnya berbentuk corong yang mempunyai kegunaan untuk memasukkan tangkai kayu. Kapak corong peninggalan zaman logam banyak ditemukan di kawasan menyerupai : Jawa, Sumatera Selatan, Bali, Sulawesi Tengah, erat Danau Sentani dan Papua.
2. Nekara
Peninggalan atau hasil kebudayaan zaman logam yang kedua yaitu nekara. Nekara merupakan genderang besar yang terbuat dari perunggu. Hasil kebudayaan ini banyak ditemukan di kawasan menyerupai : Sumatera, Jawa, Bali dan Kepulauan Kei.
3.Bejana Perunggu
Hasil kebudayaan zaman logam ini bentuk lingkaran panjang, ditemukan di kawasan Sumatera dan Madura.
4. Arca-arca Perunggu
5. Benda-benda Perunggu
6. Benda-benda Besi
7. Gerabah
Teknologi Zaman Logam atau Zaman Perunggu
Bagaimana kemajuan teknologi zaman logam? Beberapa hasil kebudayaan zaman logam atau zaman perunggu yang sudah disebutkan diatas dibentuk dengan dua teknik yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue. Pertama, teknik bivalve (setangkap), teknik ini memakai 2 cetakan yang sanggup di rapatkan. Pada bab atasnya, terdapat lubang yang berfungsi menuangkan logam cair. Apabila perunggu sudah dingin, maka cetakan dibuka.
Kedua, teknik A Cire Perdue (Cetakan Lilin). Teknik kedua ini diawali dengan menciptakan bentuk benda logam dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin ini dihiasi dengan aneka macam referensi sebelum perunggu cair dituangkan kedalam lubang. Cetakan teknik lilin hanya sanggup dipakai satu kali saja.
Manusia Pendukung Zaman Logam atau Perunggu
Manusia pendukung pada zaman logam atau zaman perunggu yaitu merupakan pendatang dari Asia Tenggara Daratan. Manusia jenis ini sering disebut dengan Deutro Melayu atau Melayu Muda. Manusia-manusia pendatang ini membawa kebudayaan dari Dongsong (Vietnam), yakni kebudayaan perunggu Asia Tenggara.
Manusia jenis Deutro Melayu merupakan Nenek Moyang dari suku bangsa Jawa, Bugis, Bali, Madura, dan sebagainya. Akan tetapi, pada zaman ini ada proses dimana manisia Deutro Melayu berbaur dengan Melayu Mongoloid (Proto dan Deutro Melayu) dengan penduduk Asutra Melanesoid atau bisa disebut juga Papua Melanosoid. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa rangka-rangka insan di Jawa. Sumba, Sulawesi dan Timor yang pertanda ciri-ciri Melayu Mongoloid dan Austro Melanosoid.
Kehidupan Sosial Budaya Manusia Zaman Logam
Bagaimana kehidupan sosial budaya pada zaman logam? Pada zaman ini, kehidupan sosialnya cukup menarik untuk kita pelajari. Manusia pada ketika itu hidup di kawasan pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Mereka hidup di perkampungan-perkampungan yang sudah teratur dan mempunyai pemimpin. Beberapa bukti mengenai sisa kehidupan mereka sudah ditemukan di kawasan menyerupai Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumba, Sumbawa dan di beberapa pulau di Maluku serta NTT.
Baca Juga :
Demikian pembahasan mengenai Sejarah Zaman Logam (Perunggu) : Hasil-Hasil Kebudayaan, Teknologi dan Kehidupan Sosial Budaya. Semoga bermanfaat bagi pemabca semua, sekian terima kasih.