Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara (Indonesia ketika ini) dengan pusatnya berada di Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi hingga 1500 Masehi, menurut tahun tersebut Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha terakhir dan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara.
Apa saja candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah berhasil ditemukan? Sedikit pendahuluan, Majapahit mengalami masa kejayaan pada ketika raja Hayam Wuruk berkuasa, tepatnya pada tahun 1350 hingga dengan 1389 Masehi. Kejayaan kerajaan ini tak lepas dari tugas patihnya yang gagah dan berani berjulukan Gajah Mada. Patih ini populer dengan "Sumpah Palapa" yang isinya tidak akan memakan buah Pala sebelum berhasil mempersatukan wilayah Nusantara.
Baca Juga : Biografi Gajah Mada dan Misteri Makamnya
Apa saja candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah berhasil ditemukan? Sedikit pendahuluan, Majapahit mengalami masa kejayaan pada ketika raja Hayam Wuruk berkuasa, tepatnya pada tahun 1350 hingga dengan 1389 Masehi. Kejayaan kerajaan ini tak lepas dari tugas patihnya yang gagah dan berani berjulukan Gajah Mada. Patih ini populer dengan "Sumpah Palapa" yang isinya tidak akan memakan buah Pala sebelum berhasil mempersatukan wilayah Nusantara.
Baca Juga : Biografi Gajah Mada dan Misteri Makamnya
Seperti kerajaan-kerajaan lainnya, kerajaan Majapahit tentu mempunyai peninggalan sejarah yang sanggup dijadikan sebagai sumber sejarah kerajaan ini. Peninggalan sejarah kerajaan Majapahit sanggup berupa benda-benda bersejarah, kitab, prasasti dan candi. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai 10 Candi peninggalan kerajaan Majapahit. Berikut ini candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit dan beberapa gambarnya.
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit
1. Candi Tikus
Candi tikus merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit yang lokasinya berada di kompleks Trowulan, berjarak 13 km sebelah tenggara Kota Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1914 oleh laporan bupati Mojokerto berjulukan RAA. Kromojoyo Adinegoro. Saat ditemukan, candi ini dalam keadaan masih terkubur. Baru pada tahun 1985 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit ini digali kembali. Asal seruan mengenai nama "tikus" sendiri dipakai sebab awal mulanya lokasi candi tersebut merupakan sarang tikus.
Candi Untuk candi tikus dibangun? kapan dan oleh siapa candi peninggalan kerajaan Majapahit ini dibangun? Secara tertulis memang belum ada informasi mengenai waktu, kapan dan oleh siapa candi ini dibangun. Tetapi, menurut adanya miniatur menara di pecahan candi, maka candi ini diperkirakan dibangun pada masa ke 13 s/d 14 Masehi.
Candi ini mempunyai bentuk yang unik jikalau dibandingkan dengan candi peninggalan kerajaan Majapahit ataupun candi-candi lainnya di Indonesia. Bentuknya ibarat sebuah pemandian berbentuk persegi, dan ditengah-tengahnya terdapat bangunan. Kolam di candi tikus sendiri mempunyai kedalaman 1,5 Meter.
2. Candi Cetho
Candi Cetho merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu, lokasinya berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kec Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Candi ini diperkirakan dibangun pada adad ke 15 (masa-masa final kerajaan Majapahit).
Candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini ditemukan sebagai obyek terpendam untuk pertama kalinya yaitu oleh Dinas Purbakala masa Hindu Budha, tepatnya pada tahun 1928. Penemuan tersebut merupakan upaya tindak lanjut laporan ilmiah terkait adanya sebuah candi di lokasi tersebut oleh orang Belanda berjulukan Van de Vlies pada tahun 1842.
Berbeda dengan Candi Tikus, Candi Cetho pada ketika ditemukan merupakan sebuah reruntuhan kerikil dengan bentuk bertingkat sebanyak 13 tingkat. Bagi yang berminat untuk mengunjungi candi ini, kalian akan melewati perjalanan yang menguras adrenalin. Jalanan menuju Candi Cetho sangat sempit dan naik-turun, sehingga butuh perjuangan ekstra keras biar sanggup hingga ke lokasi candi. Saat di perjalanan, anda akan disuguhkan pemandangan yang begitu indah perbukitan yang ada di sekitar candi. Baca selengkapnya....
3. Candi Sukuh
Candi Sukuh merupakan Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit yang lokasinya berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Candi Sukuh ditemukan pada tahun 1815 oleh Residen Surakata berjulukan Johnson, inovasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Van Der Vlis pada tahun 1842.
Berbeda dengan candi hindu lain, candi ini tidak berdenah bujur sangkar. Para jago berpendapt bahwa candi ini dibangun pada masa agama Hindu mulai memudar di Jawa.
Sesuatu yang unik dan kontroversi dari candi peninggalan kerajaan Majapahit ini yaitu adanya beberapa ukiran-ukiran di dinding candi yang menggambarkan alat kelamin.
4. Candi Bajang Ratu
Candi Bajangratu atau sanggup disebut juga dengan Gapura Bajangratu meruapakan salah satu Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang lokasinya berada di Desa Temon, Kec. Trowulan, Mojokerto, Jawa Tengah. Menurut para ahli, pembangunan candi ini fungsinya untuk menghormati Raja Jayanegara. Berdasarkan kitab Pararaton, Raja Jayanegara yaitu raja dengan gelar Bajangratu atau raja yang masih bujang.Yang unik dari candi peninggalan kerajaan Majapahit ini yaitu bangunannya terbuat dari Batu Bata Merah.Baca Juga :
5. Candi Wringin Lawang
Candi peninggalan Kerajaan Majapahit selanjutnya yaitu Candi atau sanggup sering disebut Gapura Wringin Lawang yang lokasinya berada di Desa Jatipasit, Kec. Trowulan, Mojokerto Jawatengah. Candi ini dibangun dengan memakai materi kerikil bata merah, pembangunannya diperkirakan berlangsung pada masa ke 14.
Para jago setuju bahwa Candi ini merupakan gapura masuk ke dalam sentra ibu Kota Kerajaan Majapahit. Ada juga yang beropini candi ini merupakan pintu masuk ke kediaman patih Gajah Mada.
Para jago setuju bahwa Candi ini merupakan gapura masuk ke dalam sentra ibu Kota Kerajaan Majapahit. Ada juga yang beropini candi ini merupakan pintu masuk ke kediaman patih Gajah Mada.
6. Candi Jabung
Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang ke 6 yaitu candi Jabung. Candi Hindu ini lokasinya berada di Desa Jabung , Ke. Paiton, Kab. Probolinggo, Jawa Timur. Sama mirip candi sebelumnya, Candi Jabung juga dibangun dengan materi berupa kerikil merah. Pada isi kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa Candi ini pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk raja Majapahit.
Bangunan Candi Jagung terdiri dari empat bagian, dari yang paling bawah yaitu pecahan batur, kemudian kaki, tubuh, dan pecahan atap candi. Bagi yang ingin tau untuk melihatnya, Candi ini lokasinya sangat yaitu erat dengan kolam renang Jabung Tirta, jaraknya sekitar 500 meter.
Bangunan Candi Jagung terdiri dari empat bagian, dari yang paling bawah yaitu pecahan batur, kemudian kaki, tubuh, dan pecahan atap candi. Bagi yang ingin tau untuk melihatnya, Candi ini lokasinya sangat yaitu erat dengan kolam renang Jabung Tirta, jaraknya sekitar 500 meter.
7. Candi Brahu
Candi peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya yaitu Candi Brahu. Candi ini lokasinya berada di Dusun Dukuh Mente, Desa Bejijong, Kec. Trowilan, Kab. Mojokerto. Lokasi ini merupakan lokasi dimana tempat tersebut merupakan sentra ibukota kerajaan Majapahit pada masa lalu. Candi peninggalan kerajaan Majapahit ini dibangun dengan materi kerikil bata merah. Tinggi Candi ini mencapai 20 meter, panjangnya 22 meter, dan lebarnya 18 meter. Asal seruan mengenai penamaan "Brahu" yaitu dari ditemukannya Prasasti Alasantan.
8. Candi Pari
Candi Pari merupakan Candi peninggalan kerajaan Majapahit yang lokasinya berada di Desa Pari, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo Jawa Timur, jaraknya sekitar 2 km dari sentra semburan lumpur PT Lapindo Berantas. Sama juga mirip candi-candi sebelumnya, candi ini dibangun dengan material kerikil bata merah. Candi Pari berbentuk persegi dengan menghadap ke arah Barat. Menurut para ahli, candi peninggalan kerajaan Majapahit ini dibangun pada tahun 1350 hingga 1389 Masehi atau pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
9. Candi Surawana
Candi Surawana yaitu Candi peninggalan kerajaan Majapahit yang lokasinya berada di Kediri atau lebih tepatnya di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kab. Kediri, Jawa Timur. Jarak lokasi candi dari sentra kota Kediri kurang lebih 25 km.
Candi bercorak Hindu ini juga sering disebut dengan nama Candi Wisnnubhawanaputra. Pembangunan candi diperkirakan berlangsung pada masa ke 14 Masehi. Bentuk bangunan Candi Surawana sudah tidak utuh lagi, pada pecahan atasnya tinggal puing-puing yang tidak tersusun rapi.
Candi Wringin Branjang yaitu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terbuat dari kerikil andesit, lokasinya berada di Desa Gandungan, Kec. Gandusari, Kab. Blitar, Jawa Timur. Candi ini mempunyai bentuk yang sederhana, tinggi 5 meter, panjang 4 meter dan lebarnya 3 meter. Terdapat beberapa relief pada pecahan candi. Fungsi candi Wringin Branjang sendiri yaitu sebagai tempat penyimpanan alat-alat upacara dari zaman Kerajaan Majapahit.
Baca Juga :
Baca Juga :
Itulah pembahasan mengenai 10 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua. Apabila artikel ini menarik, maka jangan lupa share ke teman-teman kalian biar sanggup membacanya juga. Baca juga artikel menarik lainnya..