Kerajaan Aceh yakni sebuah kerajaan Islam yang berdiri pada sekitar tamat kurun ke 14 Masehi di wilayah yang secara administratif sekarang masuk dalam Provinsi Aceh. Kerajaan yang sultan pertamanya berjulukan Sultan Ali Muhayat Syah ini memegang peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia dan Malaysia pada masa silam. Bukti pentingnya peranan kerajaan Aceh tersebut membekas pada beberapa peninggalan Kerajaan Aceh ibarat yang akan kita bahas pada artikel berikut ini.
Saat peristiwa Tsunami melanda Aceh pada 2004 lalu, masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia satu ini menjadi pelindung bagi sebagian masyarakat Aceh. Kekokohan bangunannya tak bisa digentarkan oleh sapuan ombak maritim yang kala itu meluluhlantahkan kota Banda Aceh.
Sekarang, kita hanya sanggup menemukan 2 benteng yang masih kokoh berdiri. Benteng tersebut berukuran 70 meter x 70 meter dengan tinggi 4 meter dan tebal sekitar 2 meter. Selain menjadi peninggalan bersejarah, benteng Indrapatra sekarang juga dikenal sebagai objek wisata unggulan Kab. Aceh Besar. Gaya arsitekrur serta keunikan konstruksinya yang hanya terbuat dari susunan kerikil gunung ini menciptakan banyak orang ingin tau dan tertarik untuk mengunjunginya.
Gunongan ketika ini terletak tak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Tepatnya berada di Desa Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Jika berkunjung ke Banda Aceh, jangan lupa sempatkan diri Anda singgah di taman asmara ini.
Nah, para pembaca, demikianlah sekilas pembahasan kami mengenai 6 peninggalan Kerajaan Aceh lengkap dengan klarifikasi dan gambar-gambarnya. Jika ada yang perlu disampaikan silakan berkomentar melalui kolom di bawah ini. Terimakasih.
Peninggalan Kerajaan Aceh
Berikut ini yakni beberapa peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi bukti bahwa kerajaan tersebut pernah ada dan mempunyai peranan penting dalam jalur perdagangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia.1. Masjid Raya Baiturrahman
Peninggalan Kerajaan Aceh yang pertama dan yang paling dikenal yakni Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda pada sekitar tahun 1612 Masehi ini berada di sentra Kota Banda Aceh. Saat aksi militer Belanda II, masjid ini sempat dibakar. Namun pada selang 4 tahun setelahnya, Belanda membangunnya kembali untuk meredam amarah rakyat Aceh yang hendak berperang merebut syahid.Saat peristiwa Tsunami melanda Aceh pada 2004 lalu, masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia satu ini menjadi pelindung bagi sebagian masyarakat Aceh. Kekokohan bangunannya tak bisa digentarkan oleh sapuan ombak maritim yang kala itu meluluhlantahkan kota Banda Aceh.
2. Benteng Indrapatra
Peninggalan Kerajaan Aceh yang selanjutnya yakni Benteng Indrapatra. Benteng ini merupakan benteng pertahanan yang gotong royong sudah mulai dibangun semenjak masa kekuasaan Kerajaan Lamuri, kerajaan Hindu tertua di Aceh, tepatnya semenjak kurun ke 7 Masehi. Benteng yang sekarang terletak di Desa Ladong, Kec. Masjid Raya, Kab. Aceh Besar ini pada masanya dulu mempunyai peranan penting dalam melindungi rakyat Aceh dari serangan meriam yang diluncurkan kapal perang Portugis.Sekarang, kita hanya sanggup menemukan 2 benteng yang masih kokoh berdiri. Benteng tersebut berukuran 70 meter x 70 meter dengan tinggi 4 meter dan tebal sekitar 2 meter. Selain menjadi peninggalan bersejarah, benteng Indrapatra sekarang juga dikenal sebagai objek wisata unggulan Kab. Aceh Besar. Gaya arsitekrur serta keunikan konstruksinya yang hanya terbuat dari susunan kerikil gunung ini menciptakan banyak orang ingin tau dan tertarik untuk mengunjunginya.
3. Gunongan
Gunongan yakni peninggalan Kerajaan Aceh yang berupa sebuah taman lengkap dengan bangunan keratonnya. Taman ini menurut sejarahnya merupakan bukti cinta Sultan Aceh pada permaisurinya yang sangat cantik. Permaisuri yang tak diketahui namanya ini merupakan putri raja Kerajaan Pahang yang ditawan sebab kerajaannya kalah perang. Sang Sultan jatuh cinta dan mempersuntingnya, hingga kemudian si permaisuri tersebut meminta dibuatkan sebuah taman yang sama persis dengan istana kerajaannya yang terdahulu untuk mengobati rasa rindunya.Gunongan ketika ini terletak tak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Tepatnya berada di Desa Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Jika berkunjung ke Banda Aceh, jangan lupa sempatkan diri Anda singgah di taman asmara ini.
4. Makam Sultan Iskandar Muda
Peninggalan Kerajaan Aceh yang selanjutnya yakni Makam dari Raja Kerajaan Aceh yang paling ternama, Sultan Iskandar Muda. Makam yang terletak di Kelurahan Peuniti, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh ini sangat kental dengan nuansa Islami. Ukiran dan pahatan kaligrafi pada kerikil nisannya sangat indah dan menjadi salah satu bukti sejarah masuknya Islam di Indonesia.5. Meriam Kerajaan Aceh
Kesultanan Aceh telah bisa menciptakan sarana persenjataannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan meriam-meriam bau tanah yang sekarang berjajar di benteng Indraparta dan musium Aceh. Awalnya meriam-meriam tersebut dianggap berasal dari pembelian ke Kerajaan Turki, namun sesudah diteliti ulang, ternyata bukan. Teknisi-teknisi kerajaan Aceh-lah yang membuatnya berbekal ilmu yang mereka pelajari dari kerajaan Turki Ustmani. Peranan meriam-meriam ini sangat penting dalam perlawan dan perang terhadap para penjajah dan kapal-kapal perang musuh yang hendak menyandar ke dermaga tanah rencong.6. Uang Emas Kerajaan Aceh
Aceh berada di jalur perdagangan dan pelayaran yang sangat strategis. Berbagai komoditas yang berasal dari penjuru Asia berkumpul di sana pada masa itu. Hal ini menciptakan kerajaan Aceh tertarik untuk menciptakan mata uangnya sendiri. Uang logam yang terbuat dari 70% emas murni kemudian dicetak lengkap dengan nama-nama raja yang memerintah Aceh. Koin ini masih sering ditemukan dan menjadi harta karun yang sangat diburu oleh sebagian orang. Koin ini juga bisa dianggap sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Aceh yang sempat berjaya pada masanya.Nah, para pembaca, demikianlah sekilas pembahasan kami mengenai 6 peninggalan Kerajaan Aceh lengkap dengan klarifikasi dan gambar-gambarnya. Jika ada yang perlu disampaikan silakan berkomentar melalui kolom di bawah ini. Terimakasih.