Sejarah Kerajaan Galuh : Silsilah Raja Dan Peninggalannya

Sejarah Kerajaan Galuh merupakan tema utama kerajaan di Nusantara yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Sub tema pembahasan mencakup : Silsilah raja, wilayah kekuasaan dan beberapa peninggalan Kerajaan Galuh. Kerajaan ini ialah sebuah kerajaan sunda di Pulau Jawa yang diperkirakan mempunyai wilayah di antara sungai Serayu dan sungai Citarum.

Kerajaan Galuh terletak di bab barat timur sungai Serayu dan bab barat sungai Citarum. Kerajaan ini merupakan penerus dari Kerajaan Tarumanegara yang pernah bangkit di tempat Jawa Barat. Ada beberapa naskah kuno yang isinya menceritakan Kerajaan Galuh, yaitu naskah Cerita Parahiyangan. Naskah ini dibentuk pada awal era ke enambelas dan ditulis memakai bahasa Sunda.

Naskah Parahyangan merupakan salah satu sumber sejarah mengenai sejarah Kerajaan Galuh selain dari beberapa peninggalan yang berhasil ditemukan. Isi naskah ini menceritakan Kerajaan Galuh pada masa raja Rahiangan Sri Medangjati yang menjadi raja selama 15 tahun. Setelah berakhirnya kekuasaan, lalu digantikan oleh putranya yang berjulukan Sang Wretikandayun.

Sejarah Kerajaan Galuh

Saat Kerajaan Tarumanegara mengalami pergantian kekuasaan dari Linggawarman ke raja Sri Maharaja Tarusbawa, kerajaan ini dipindahkan ke tempat Sundapura. Kemudian Kerajaan Galuh ketika dipimpin oleh Wretikandyun memutuskan untuk menentukan kerajaan ini bangkit sendiri dan berdikari terpisah dari kerajaan Tarumanegara. Wilayah yang disepakati menjadi batas kerajaan ialah Sungai Citarum.

Silsilah Raja-raja Kerajaan Galuh

Untuk mengetahui silsilah raja di Kerajaan Galuh, sumber sejarah yang sanggup kita gunakan yaitu dari Naskah Wangsakerta. Berikut ini raja-raja kerajaan Galuh sebelum kerajaan ini bersatu dengan Kerajaan Sunda.

Raja pertama yaitu Rahiangan Sri Medangjati, menyerupai yang sudah dijelaskan diatas, ia menguasai kerajaan selama 15 Tahun.
Raja kedua Kerajaan Galuh ialah Wretikandayun, ia berkuasa selama tahun 612 hingga 702.
Raja ketiga yaitu Prabu Suraghana, ia berkuasa dari tahun 702 hingga 709.
Raja selanjutnya dari Kerajaan Galuh ialah raja Sanna, ia berkuasa selama 7 tahun yaitu dari tahun 709 hingga 716.
Raja terakhir yakni Rakeyan Jambri, ia memerintah pada tahun 723 hingga 732. Pada masa raja ini, kerajaan Galuh bersatu dengan Kerajaan Sunda.

Kemudian pada perkembangan Kerajaan Galuh ketika masa penjajahan Belanda / pemerintah Hindia Belanda. Pada masa ini, wilayah kerajaan berjulukan Kabupaten Galuh Ciamis. Penguasa pada masa itu berjulukan Kanjeng Prabu. Ia merupakan Bupati Galuh yang mempunyai pendidikan atau ilmu yang tinggi sehingga ia merupakan bupati pertama di tempat tersebut yang sanggup membaca karakter latin dengan baik. Ia pun memerintah kerajaan ini dengan adil dan mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap rakyatnya.

Selanjutnya, mengenai peninggalan Kerajaan Galuh. Ada beberapa peninggalan kerajaan ini berupa artefak, candi maupun prasasti. Berikut ini beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Galuh :

Prasasti Cikajang
Prasasti Galuh
Prasasti Rumatak
Prasasti Mandiwunga

Selain prasasti, ada beberapa situs peninggalan kerajaan galuh yang berhasil ditemukan, yaitu mencakup : Situs Gunung Tampomas, Situs Astana Gede, Situs Astana Cipeuet, Situs Ranca Gabus, Situs Ronggeng dan Sius Kalipucang. Itulah beberapa situs yang disebutkan, bahwasanya masih berbagai peninggalan kerajaan galuh berupa situ.

Demikian pembahasan terkait dengan Sejarah Kerajaan Galuh yang mencakup silsilah raja dan beberapa peninggalan kerajaan. Kurang lebihnya mohon maaf. Sekian terimakasih